sejarah keperawatan di indonesia dan internasional
Sejarah & Perkembangan Keperawatan di Dunia
Ditulis oleh joe di/pada 09/09/2009

Sejarah keperawatan di dunia diawali  pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai pada munculnya Florence  Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari Inggris.
Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban manusia.
Perkembangan keperawatan diawali pada :
1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)
Manusia  diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada  seorang ibu). Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat  harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic  kemudian bergeser ke zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu  tentang adanya kekuatan mistic yang dapat mempengaruhi kehidupan  manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama Animisme. Mereka meyakini  bahwa sakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib  seperti batu-batu, pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.
Kemudian  dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu  mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa,  sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang  sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah itu perkembangan  keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu  suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat  orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan.
2. Zaman Keagamaan
Perkembangan  keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit  dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan  adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama  disebut sebagai tabib yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai  budak dan yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
3. Zaman Masehi
Keperawatan  dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu  banyak terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan  untuk mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam  memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal.
Pada  zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau  hospes yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan  pertolongan. Pada zaman ini berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu  Monastic Hospital.
4. Pertengahan abad VI Masehi
Pada  abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah,  seiring dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap  perkembangan keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW  menyebarkan agama Islam.
Abad  VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti  Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulai muncul  prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnya  kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatan  yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah.
5. Permulaan abad XVI
Pada  masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi  kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial.  Gereja dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan  oleh orde-orde agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan  ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya  tenaga perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna  susila yang sudah bertobat bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada  masa ini, dengan adanya perang salib, untuk menolong korban perang  dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari  orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami berperang dan  tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap keperawatan :
a. Mulai dikenal konsep P3K
b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi perawat dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap perkembangan keperawatan :
1. Hotel Dieu di Lion
Awalnya  pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas WTS yang telah bertobat.  Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik melalui  pendidikan keperawatan di RS ini.
2. Hotel Dieu di Paris
Pekerjaan  perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde  agama dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas.  Pelopor perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.
3. ST. Thomas Hospital (1123 M)
Pelopor  perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini  perawat mulai dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War,  Florence ditunjuk oleh negara Inggris untuk menata asuhan keperawatan di  RS Militer di Turki. Hal tersebut memberi peluang bagi Florence untuk  meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan status perawat. Kemudian  Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.
6. Perkembangan keperawatan di Inggris
Florence  kembali ke Inggris setelah perang Crimean. Pada tahun 1840 Inggris  mengalami perubahan besar dimana sekolah-sekolah perawat mulai  bermunculan dan Florence membuka sekolah perawat modern. Konsep  pendidikan Florence ini mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia.
Kontribusi Florence bagi perkembangan keperawatan a. l :
a. Nutrisi merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.
b. Okupasi dan rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit
c. Manajemen RS
d. Mengembangkan pendidikan keperawatan
e. Perawatan berdiri sendiri berbeda dengan profesi kedokteran
f. Pendidikan berlanjut bagi perawat.
Sejarah dan Perkembangan Keperawatan di Indonesia
Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda sampai pada masa kemerdekaan.
1. Masa Penjajahan Belanda
Perkembangam  keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu  pada saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa  pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi  yang disebut Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga  orang sakit.
Tahun 1799 didirikan  rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf  dan tentara Belanda. Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini  adalah membentuk Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat.  Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang,  tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan, karena tujuannya  hanya untuk kepentingan tentara Belanda.
2. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)
Gurbernur  Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan  kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah  milik manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat  kesehatan penduduk pribumi antara lain :
- pencacaran umum
- cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
- kesehatan para tahanan
Setelah  pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk  lebih maju. Pada tahun 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta  dan pada tahun 1919 dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo  (RSCM). Tahun 1816 – 1942 berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir  bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST.  Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu  berdiri pula sekolah-sekolah perawat.
3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)
Pada  masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia  keperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan  dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil  alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul  wabah.
4. Zaman Kemerdekaan
Tahun  1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan  balai pengobatan. Tahun 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah  perawat setimgkat SMP. Pendidikan keperawatan profesional mulai  didirikan tahun 1962 yaitu Akper milik Departemen Kesehatan di Jakarta  untuk menghasilkan perawat profesional pemula. Pendirian Fakultas Ilmu  Keperawatan (FIK) mulai bermunculan, tahun 1985 didirikan PSIK ( Program  Studi Ilmu Keperawatan ) yang merupakan momentum kebangkitan  keperawatan di Indonesia. Tahun 1995 PSIK FK UI berubah status menjadi  FIK UI. Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dll.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar